Rabu, 05 Oktober 2016

BPI Perhatikan Pengembangan Masyarakat yang Berkelanjutan di Area PLTU Jawa Tengah

29 September 2016

• Untuk memberikan alternatif penghasilan, buruh tani dan petani terdampak kembali mendapat kompensasi sosial
• BPI secara berkala melakukan pemantauan terhadal dampak lingkungan di area PLTU Jawa Tengah

Rabu, 27 September 2016 – Kontribusi PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) terhadap masyarakat yang terdampak pembangunan PLTU Jawa Tengah dilanjutkan dengan pemberian dana kompensasi sosial yang dilakukan di Kantor desa Karanggeneng, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (27/9). Kegiatan penyaluran ini rutin dilaksanakan kepada para petani dan buruh tani terdampak di tiga desa.

Presiden Direktur BPI, Takashi Irie mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan penyaluran dana kompensasi sosial ini merupakan kolaborasi yang baik antara BPI, Pemkab Batang, Perangkat Desa Karanggeneng, Ujungnegoro dan Ponowareng, institusi Bank yang membantu mempermudah pembagian dana serta seluruh masyarakat yang bersikap sangat kooperatif.

“BPI akan selalu mematuhi AMDAL dan memperhatikan dampak baik secara sosial maupun lingkungan terhadap masyarakat terdampak area PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW ini. Diantaranya yang rutin kami laksanakan adalah pemberian dan kompensasi sosial yang menjadi alternatif atas perubahan mata pencaharian mereka karena adanya proses pengadaan lahan PLTU,” ujar Irie.

Secara konsisten, BPI juga melaksanakan program CSR yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan berdaya secara ekonomi. Program-program yang disusun bersifat mendukung dan  memperkuat program-program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah. Sehingga seluruh kegiatan CSR disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, berbasis potensi serta sejalan dengan kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah.

Selain kegiatan sosial, BPI juga berkomitmen penuh untuk memperhatikan dampak lingkungan atas pembangunan PLTU yang menggunakan teknologi Ultra Super Critical ini. Melalui konsultan lingkungan yang berpengalaman, BPI terus melakukan monitor secara berkala terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi akibat pembangunan konstruksi proyek.

Irie menegaskan bahwa pemantauan berkala dilakukan untuk mengontrol dan mengantisipasi berbagai dampak lingkungan. Dengan adanya kegiatan survey lingkungan, proses konstruksi dapat berjalan sesuai rencana dan selesai sesuai dengan harapan.
 
Tahun ini hari listrik nasional yang ke-71 mengusung tema “Mewujudkan Catur Cita Ketenagalistrikan, Kecukupan, Kompetitif, Berkelanjutan, dan Merata untuk Menuju Indonesia Terang”. Tema tersebut, diharapkan dapat menjadi momentum mewujudkan kemandirian ekonomi melalui ketersediaan listrik yang cukup dan merata di seluruh Indonesia untuk menggerakkan sektor-sektor ekonomi strategis.

Sejalan dengan peringatan dan tema tersebut, Irie mengharapkan keberadaan PLTU Jawa Tengah dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang luas. “PLTU Jawa Tengah diharapkan akan memberikan manfaat yang sangat besar bukan hanya untuk warga sekitar area PLTU tetapi juga Indonesia. Pasokan listrik dari PLTU ini akan mendukung pasokan energi nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan investasi khususnya di Batang dan Jawa Tengah,” jelas Irie.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar